Jumat, 22 Maret 2013

Tulisan Bahasa Indonesia2 (Efek hari senin)


Mengubah Efek hari senin “I HATE MONDAY” menjadi “ I LOVE MONDAY”

            Hari senin, bagi para pekerja mungkin hari yang paling tidak disukai  . Mengapa ? karena saya sendiripun  merasa seperti itu. Ketika kita libur  pada hari weekend yaitu  sabtu dan  minggu dan bertemu hari senin rasanya seperti dihadapkan pada  seribu aktivitas kembali. Selain itu hari senin merupakan hari dari awal suatu kegiatan. Bukan saja itu hari senin juga merupakan awal dari suatu kemacetan, kebisingan kendaraan dan banyak lagi. Banyak sekali efek  yang dapat ditimbulkan dari hari senin. Padatnya lalu lintas dijalan raya itu efek utamanya. Apalagi ada sebutan yang biasa dipasang distatus jejaring sosial yaitu  kata-kata “ I HATE MONDAY”. Sepertinya semangat harus dipaksa kembali untuk menemui hari senin. Jadi bagaimana kita menghadapi  efek hari senin,  mengantikan kemalasan dan  kebencian bekerja dihari senin ? dan mengubah itu semua menjadi semangat dan senin yang ceria.

            Sebenarnya cukup mudah  menggantikan kata-kata “ I HATE MONDAY”  menjadi kata-kata “ I LOVE MONDAY” dalam diri kita bagi para pekerja.  Pertama, manfaatkan semaksimal mungkin hari libur yang didapat. Dengan refreshing kita dapat menyegarkan otak dan pikiran dan siap untuk menghadapi aktivitas kembali pada hari senin.  Kedua, istirahat yang cukup pada malam hari, jangan tidur terlalu malam. Karena akan mengakibatkan kita malas bangun pada pagi harinya dan timbulah rasa malas di hari senin. Ketiga, Jika jarak rumah dengan tempat bekerja tidak terlalu jauh kita dapat menggunakan sepeda atau jalan kaki  dari pada mobil atau angkot untuk menghindari kemacetan. Tapi jika jarak rumah dengan tempat bekerja cukup jauh, bangunlah lebih pagi dan anda bisa  menggunakan sepeda motor agar tidak terjebak dalam kemacetan.  Yakinkan dalam  hati bahwa aktivitas yang kita lakukan dihari senin adalah aktivitas yang menyenangkan. Jangan lupa berdoalah sebelum memulai aktifitas dihari apapun. 

Kesimpulan

            Hari senin bagi sebagian pekerja hari yang  menyebalkan. Karena hari senin suatu pertanda hari yang membangunkan kita untuk beraktivitas kembali. Kata-kata “I HATE MONDAY” yang sering muncul di status jejaring sosial mendoktrinkan bahwa efek hari senin sangat menyebalkan.  Sebenarnya kita harus mengatasi efek kebencian para pekerja dihari senin ini.  Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek tidak suka pada hari senin ini seperti refreshing pada hari weekend dengan begitu kita akan semangat kembali  melakukan aktivitas, bangunlah lebih pagi karena semakin siang kita bangun  maka kemacetan semakin menghantui kita. Yakinkan dalam hati semua hari itu adalah baik. Mulailah untuk mengubah status anda dijejaring sosial yang menggunakan kata-kata “I HATE MONDAY” menjadi “I LOVE MONDAY”

Tulisan Bahasa Indonesia2 (Cara Mengajar Dosen)


Cara mengajar dosen  menentukan  prestasi mahasiswa

            Disini saya akan berbagi pengalaman mengenai beberapa tipe cara mengajar dosen yang pernah saya temui. Sebagai mahasiswi tingkat 3 semester 6, saya mempunyai cukup banyak pengalaman seperti apa dan bagaimana cara mengajar dosen dikampus saya.  Tapi saya rasa pasti sama dengan cara mengajar dosen dikampus lain. Semua dosen mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan pembelajaran kepada mahasiswa  agar mahasiswa mengerti apa yang disampaikan oleh dosen dan  mahasiswa mendapat nilai atau  IPK yang baik. Tapi disini permasalahannya adalah bagaimana cara dosen menyampaikan  materi atau pembelajaran kepada mahasiswa karena cara mengajar dosen menentukan prestasi mahasiswa.
            Cara mengajar setiap dosen berbeda-beda contohnya ada yang dosen selama pemberian materi kuliah hanya menerangkan tanpa memberikan latihan soal.  Latihan soal diberikan hanya pada saat ujian tengah atau akhir semester. Menurut saya cara mengajar dosen yang seperti ini monoton karena mahasiswa hanya diberi materi dan tidak melakukan latihan soal atau presentasi seperti melakukan diskusi kelompok atau sharing tanya jawab. Ada lagi dosen yang selama perkuliahan hanya memberikan tugas berupa presentasi setiap kelompok tanpa penambahan materi dari dosen itu sendiri. Bukan hanya itu ada dosen yang “Killer” bahasa ngtrend  yang digunakan para mahasiswa jika menemui dosen yang cara mengajarnya lumayan tegas. Dosen tegas biasanya tidak memberikan toleransi kepada mahasiswa yang datangnya terlambat. Memberikan nilai yang murni didapat mahasiswa tanpa memberikan tambahan. Dan kita tidak segan-segan untuk dikeluarkan jika pada saat mengajar kita asyik mengobrol dengan  teman. Tapi ada juga dosen yang banyak disenangi mahasiswa, selain beliau mampu menyampaikan materi dengan jelas, perkuliahan selalu diisi dengan diskusi kelompok, presentasi dan latihan soal. Dengan begitu perkuliaha menjadi lebih menyenangkan dan mahasiswa pun antusias mengikuti perkuliahan.

Kesimpulan
            Dosen memberikan gaya pembelajaran atau bimbingan kepada para mahasiswa dengan caranya masing-masing. Cara mengajar dosen yang interaktif melakukan komunikasi duarah tidak hanya menyampaikan materi namun dibarengi dengan latihan tugas dan membuat presentasi untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan mahasiswa. Pada intinya dosen mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan  pembelajaran , bimbingan  kepada mahasiswa. Namun terkadang cara mengajar dosen yang tidak disukai mahasiswa mengakibatkan mahasiswa  cenderung malas mengikuti mata kuliah dan akhirnya berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa. Namun kita sebagai mahasiswa adakalanya harus mengerti , walaupun cara mengajar setiap dosen berbeda-beda ataupun  kita tidak  menyukai salah satu dosen karena cara mengajarnya yang kita tidak sukai. Kita harus tetap mengkuti peraturan atau cara mengajarnya agar tidak mempengaruhi nilai ujian atau akhir kita dan akhirnya mempengaruhi prestasi akademis kita.

Selasa, 19 Maret 2013

Tulisan Bahasa Indonesia2 (Trend Gadget di Kalangan Mahasiswa)




Kecanggihan gadget  Tablet PC Menarik Minat Para  Mahasiswa

           Banyak gadget yang bermunculan dari tahun ke tahun dengan kecanggihannya masing masing. Itu artinya dunia teknologi informasi semakin berkembang pesat.  Seperti halnya muncul smartphone dikehidupan kita, sebut saja Tablet PC. Siapa yang tidak kenal gadget yang satu ini ?  Kalian semua terutama mahasiswa di jaman sekarang pasti tau gadget satu ini.  Gadget ini menjadi pilihan untuk memudahkan komunikasi kita untuk saling berinteraksi. Selain itu kecanggihan Tablet PC juga menambah ramainya kemajuan teknologi saat ini. Fantastis! Secara terus-menerus kita telah melihat berbagai perkembangan Tablet PC , baik di sisi teknologi software dan juga hardware, serta peningkatan angka permintaan pasar atas gadget yang satu ini. Bagi saya sendiri seorang mahasiswi asal universitas gunadarma  Tablet PC adalah perkembangan Teknologi yang patut diacungi jempol, karena dengan adanya tablet PC kita dapat browsing  di internet dengan mudah dan praktis . Desain tablet PC yang inovatif membuatnya mudah dibawa kemana-mana. Tablet PC juga mudah digunakan, atau bisa dibilang userfriendly. Jadi, dengan Tablet PC kini serasa dunia ada digenggaman kita!”.
            Di jaman yang serba canggih ini, Gadget bukan lagi menjadi barang mewah  yang untuk memilikinya harus itung-itung dulu. Sekarang ini, Gadget sudah beralih menjadi trend yang harus diikuti oleh semua orang apalagi mahasiswa. Kehadiran smartphone, kemudian netbook yang selalu memudahkan kehidupan kita membuat kita tidak boleh sampai gaptek (gagap teknologi). Mengapa banyak mahasiswa tertarik kepada gadget tablet PC yang satu ini? Jawabannya karena banyak kecanggihan yang ada pada gadget satu ini.


          Adapun  kecanggihan pada tablet PC yang banyak diminati mahasiswa yaitu  layar yang difasilitasi keyboard virtual membuat kita  tidak harus melipat atau merasa ribet dengan gadget semungil itu selain itu pula ada beberapa program yang dilengkapi untuk mengenali tulisan tangan. Tablet sendiri dirancancang lebih tipis dan ringan dari pada netbook atau laptop. Sehingga memudahkan kit dalama membawa dibawa kemana-mana, dapat dimasukan kantong kecil. Bahkan dapat di masukan di dalam dompet. Dapat digunakan dengan aplikasi ringan seperti membaca email, browsing, dan berselancar di dunia maya. Kemudian juga dapat menyimpan file yang penting, menonton film, mengetik file dan adanya  permainan yang ada didalamnya. Kelebihan yang lainnya merupakan dapat digunakan dengan mudah bagi pengguna yang baru belajar dengan menggunakan tablet. Selain dapat di program dengan windows juga dapat di program dengan aplikasi android yang seperti digunakan smartphone, untuk pemakaiannya pun lebih mudah seperti laptop biasa. Tidak heran banyak mahasiswi yang tertarik dengan tablet PC ini.

KESIMPULAN
        Komputer tablet adalah gadget yang baru dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran mini dari ukuran 7” hingga 10 “, yang tidak menggunakan keyboard namun menggunakan keyboard virtual atau disebut dengan touch screen (layar sentuh. Fasilitas yang menarik ini, justru menjadi sorotan utama bagi mahasiswa  untuk memudahkan pekerjaan mereka terutama untuk presentasi yang tidak perlu menggunakan laptop atau notebook. Dalam pasar elektronik sudah banyak dijual komputer tablet, dengan harga mulai 1,5 juta. Dengan harga yang terjangkau itu, kita sudah bisa menikmati layanan komputer tablet. Untuk kalangan anak muda biasanya mahasiswa  menggunakannya lebih untuk browsing, mendengarkan musik, menonton film, menyimpan file  dan persentasi tugas mereka. “Banyak  keuntungan yang didapat mahasiswa dengan  menggunakan tablet, tidak harus membawa buku yang tebal untuk kuliah. Dengan fitur yang diberikan komputer tablet, membuat nyaman dimana pun berada dan mudah dibawa kemana-mana dan di simpan dengan mudah. 



Referensi :
http://www.goggle.com/
http://kampus.okezone.com/

Minggu, 17 Maret 2013

Tulisan Bahasa Indonesia2 (kuliah sambil kerja)



Bagaimana cara tetap fokus kuliah sambil bekerja ?
            
             Bagi sebagian orang pasti berfikir bahwa keputusan untuk kerja sambil kuliah  sebenarnya memiliki resiko, kenapa ? karena mereka terkadang merasa kesulitan dalam mengatur waktu antara kuliah dan kerja, apalagi jika terkadang dihadapkan pada  pekerjaan yang  bersifat terikat,  akan sering dihadapkan oleh kendala-kendala. Salah satunya seperti jadwal kerja bentrok dengan jadwal kuliah. Atau kelelahan, karena energi kita telah terkuras pada saat bekerja. Resiko lain yang biasanya terjadi ketika kuliah sambil bekerja adalah dapat menyebabkan kita justru menjadi malas kuliah. Bayangkan Jika kita  harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan, ditambah mengerjakan banyak  tugas kuliah, apalagi kita sebagai mahasiswa ekstensi kuliah malam, paginya kita harus melakukan aktivitas lagi, memang bisa jadi satu alasan yang membuat temen-temen berpikir dua  kali untuk kuliah sambil kerja. Jangankan berpikir untuk menambah gelar di belakang nama, untuk mengasah keterampilan lewat kursus atau training saja belum tentu sempat. Mungkin ada sebagian orang yang tidak bersikap seperti ini, tapi melihat fenomena-nya, rata-rata memang seperti itu kenyataannya. Ilustrasinya, ketika kita sudah bisa menghasilkan uang, maka secara tidak sadar kita  akan asyik dengan pekerjaan  tersebut karena  sudah memiliki penghasilan, kemudian akan menyebabkan kita  menjadi kurang fokus terhadap kuliah.
Hal-hal tersebut adalah beberapa resiko yang biasanya sering terjadi. Namun keuntungan dari kuliah sambil bekerja adalah kita  akan mendapatkan banyak pengalaman yang bisa dijadikan pedoman atau gambaran  kedepannya. Keuntungan melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi adalah investasi jangka panjang untuk karir kita . Memang stress bisa muncul saat menjalaninya. Tapi, dengan disiplin diri dan kecermatan membagi waktu, kita  pasti bisa menghadapinya  dengan baik.


            Ada beberapa cara agar kita tetap fokus dalam kuliah walaupun sambil bekerja yaitu m
encoba untuk bersikap yakin terhadap diri kita bahwa pendidikan adalah nomor satu bagi kita untuk masa depan yang lebih baik Persiapkan diri untuk kembali belajar dan membuat tugas. Misalnya, bila ingin memilih bidang bisnis, tambahlah pengetahuan temen-temen tentang bisnis dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bisnis . Dukungan lingkungan yang dimaksud adalah dukungan dari lingkungan teman-teman kerja. Ceritakan bahwa kita saat ini sedang kuliah. Beberapa perusahaan tentunya mengharapkan karyawan yang memiliki kemampuan lebih. Tidak jarang perusahaan yang mensupport karyawannya untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan ada perusahaan yang memberikan dukungan financial. Yang harus dpenuhi bukan hanya biaya pendidikan, tapi juga biaya lain, seperti buku, jurnal, bacaan pendukung, peralatan kuliah, laptop, kalkulator. Jangan sampai kuliah putus di tengah jalan karena  anggaran tak mencukupi. jangan pernah merasa rugi. Investasi ini yang pasti akan kembali.  Buatlah  rencana untuk langkah ke depan. Artinya, bila ada waktu, mulailah mencicil tugas-tugas Anda sebelum ‘jatuh tempo’. Sehingga bila di tengah jalan menghadapi halangan, karena ada pekerjaan dari kantor, kita  tetap dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Bila temen-temen bisa membaca buku dalam perjalanan ke kantor atau mengerjakan latihan atau kuis sewaktu makan siang, lakukanlah, atau  waktu untuk belajar, Hari-hari libur juga dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas. Prinsipnya, gunakan waktu seefektif mungkin dan minta pengertian pada keluarga dan teman-teman. Menetapkan tujuan dengan sesama mahasiswa bisa menjadi cara untuk mengatasi hambatan kuliah dan meningkatkan motivasi. Menjalin pertemanan dengan orang baru merupakan bonus tambahan dalam pembelajaran orang dewasa. Waktu libur pun sebaiknya dipikirkan dengan baik, Meski hari-hari teman-teman dipadati oleh jadwal kuliah dan aktivitas kantor, sebisa mungkin,  jangan abaikan waktu untuk berisitirahat atau memanjakan diri teman-teman dengan Refreshing. Hal ini cukup efektif untuk meningkatkan motivasi dan semangat.

Kesimpulan
        Memang, menjalani kuliah sambil bekerja merupakan hal yang sulit. Namun setelah dijalani,kita akan mengetahui bahwa hal ini tidak sesulit yang dibayangkan. Keuntungan dari kuliah sambil bekerja adalah kita  akan mendapatkan banyak pengalaman yang bisa dijadikan pedoman atau gambaran  kedepannya. Selain itu dapat melatih kita  untuk menyeimbangkan waktu antara kegiatan akademis dan profesional. Beberapa cara agar kita tetap fokus dalam kuliah walaupun sambil bekerja yaitu yakin terhadap diri kita, persiapkan diri, Dukungan lingkungan, manfaatkan waktu dengan baik dan lain-lain. Jika cara-cara tersebut sudah kita lakkan dengan baik, maka kuliah sambil bekerja pun bukanlah suatu hal yang sulit.





Referensi :
http://www.goggle.com/
http://kampus.okezone.com/
http://forum.kompas.com
http://teknikinformatika-s1.com/tips-kuliah-sambil-bekerja-kerja-jadi-karyawan/

Rabu, 13 Maret 2013

Penalaran dan Karangan (Tugas Bahasa Indonesia 2)

PENALARAN 

Secara sederhana penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya. Selain itu penalaran merupakan suatu proses pikiran, yaitu proses berpikir yang bertolak dari pengamatan yang empirik (pengamatan yang diperoleh melalui setiap pengalaman) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian, dan didapat berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, kemudian orang akan menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya belum diketahui.

Definisi penalaran berdasarkan kamus lengkap bahasa Indonesia
Pertimbangan akal budi manusia, cara pemecahan masalah persoalan.
Cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan  pemikiran; kepercayaan  takhayul, serta yang tidak logis haruslah dikikis habis.
Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
 Proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

Definisi penalaran menurut beberapa ahli
Menurut Shurter dan Pierce, istilah penalaran sebagai reasoning yang didefinisikan sebagai proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan (Dahlan, 2004).

Menurut Keraf (dalam Shadiq, 2004) penalaran adalah proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta menuju suatu kesimpulan.

Penalaran adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubungkan hubungkan fakta-fakta yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. Penalaran bukan saja dapat dilakukan dengan mempergunakan fakta-fakta yang masih berbentuk polos, tetapi dapat juga dilakukan dengan kalimat-kalimat yang berbentuk pendapat atau kesimpulan. Kalimat tersebut dalam hubungannya dengan proses berpikir tadi di sebut proposisi. Proposisi dapat kita batasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya. 

Inferensi dan Implikasi 
Setiap preposisi mencerminkan dua macam kemungkinan. Pertama, ia merupakan ucapan faktual sebagai akibat dari pengalaman atau pengetahuan seseorang mengenai sesuatu hal. Kedua, proposisi dapat juga merupakan pendapat atau kesimpulan seseorang mengenai satu hal. Kata inferensi berasal dari kata Latin inferre yang berarti menarik kesimpulan. Kata implikasi juga berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata implicare yang berarti melibat atau merangkum. Dalam logika, dan bidang ilmiah lainnya, kata inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari fakta-fakta yang ada. Sedangkan implikasi adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses berfikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang tercakup dalam evidensi, dan kesimpulan yang masuk akal berdasarkan implikasi.

Wujud Evidensi 
Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah evidensi. Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur-adukkan dengan apa yang dikenal dengan pernyataan dan penegasan. Pernyataan tidak berpengaruh apa-apa pada evidensi, ia hanya sekedar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata.

Cara Menguji Data 
Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran data dan informasi itu harus merupakan fakta. Sebab itu perlu diadakan pengujia-pengujian melalui cara-cara tertentu. Berikut ada beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk mengadakan pengujian tersebut.
a. Observasi 
Fakta-fakta yang diajukan sebagai evidensi mungkin belum memuaskan seorang pengarang atau penulis. Untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dan sekaligus dapat menggunakannya sebaik-baiknya dalam usaha meyakinkan para pembaca, maka diperlukan peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atau informasi itu.
b. Kesaksian 
Keharusan menguji data dan informasi tidak harus selalu dilakukan dengan observasi, untuk itu pengarang atau penulis dapat melakukan pengujian dengan meminta kesaksian atau keterangan dari orang lain, yang mengalami sendiri tentang persoalan itu.
 c. Autoritas 
Cara ketiga yang dapat digunakan untuk menguji fakta ialah meminta pendapat dari suatu autoritas, yakni pendapat dari seorang ahli, atau mereka yang menyelidiki fakta-fakta itu dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta kemudian memberikan pendapat mereka sesuai keahlian mereka dalam bidang itu.

 Cara Menguji fakta 

Sebagai telah dikemukakan diatas, untuk menetapkan apakah data dan informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penelitian, apaka data dan informasi itu merupakan kenyataan atau yang sungguh-sungguh terjadi. Pada tahap selanjutnya pengarang atau penulis perlu mengadakan penilaian selanjutnya, guna memperkuat fakta yang akan digunakan sehingga memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Dengan kata lain, perlu diadakannya seleksi untuk menentukan fakta mana yang akan dijadikan evidensi.
 a. Konsistensi 
Dasar pertama yang dapat dipakai untuk menetapkan fakta mana yang akan digunakan sebagai evidensi adalah kekonsistenan. Sebuah argumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasif yang tinggi, kalau evidensi-evidensinya bersifat konsisten, tidak ada satu evidensi bertentangan atau melemahkan evidensi lainnya.
b. Koheresi
 Dasar kedua yang dapat dipakai untuk mengadakan penelitian fakta yang dapat dipergunakan sebagai evidensi adalah masalah koherensi. Semua fakta yang akan digunakan sebagai evidensi harus koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia, atau sesuai dengan sikap yang berlaku. Penulis harus dapat meyakinkan para pembaca untuk dapat setuju, atau menerima fakta-fakta dan jalan pikiran yang kemukakannya, maka secara konsekuen pula pembaca harus menerima hal lain, yaitu konklusinya.

 Cara Menilai Autoritas 

Seorang penulis yang baik dan obyektif selalu akan menghindari semua desas-desus, atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja, atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data-data eksperimental. Apa yang harus dilakukan bila seorang menghadapi kenyataan bahwa pendapat autoritas-autoritas itu berbeda-beda? Yang dapat dilakukan adalah membandingkan-bandingkan autoritas-autoritas itu, mengadakan evaluasi atas pendapat-pendapat itu untuk menemukan suatu pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa pokok berikut.
 a. Tidak Mengandung Prasangka 
Dasar pertama yang perlu diketahui oleh penulis adalah bahwa pendapat autoritas sama sekali tidak boleh mengandung prasangka, artinya pendapat itu disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli itu sendiri. Autoritas juga tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data eksperimentalnya. Untuk mengetahui apakah autoritas itu tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pendapat dan kesimpulannya, penulis harus memperhatikan apakah autoritas itu mempunyai interes yang khusus terhadap sesuatu.
b. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas 
Dasar kedua yang harus diperhitungkan penulis untuk menilai pendapat suatu autoritas adalah menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Semua itu diperlukan untuk memperkokoh kedudukan pendapatnya, berdasarkan pengalaman-pengalaman dan penelitian-penelitian yang dilakukannya. Tetapi sekurang-kurangnya pendidikan serta pengalaman-pengalaman sebagai tampak dari tulisan-tulisan hasil penelitiannya akan memberi keyakinan pada penulis tentang autoritasnya.
c. Kemashuran dan prestise 
Faktor ketiga yang harus diperhatikan oleh penulis untuk menilai autoritas adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Sering terjadi bahwa seseorang yang menjadi terkenal karena prestise tertentu, dianggap berwenang pula dalam segala bidang. Akan sangat salah ketika pendapatnya itu diambil dari orang yang tidak kompeten pada bidangnya dan dikutip dan diperlakukan sebagai autoritas tanpa mengadakan penilaian sampai dimana kebenaran pendapatnya itu.
d. Koherasi dan kemajuan 
Hal keempat yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah apakah pendapat yang diberikan oleh autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu. Pengetahuan dan pendapat terakhir tidak selalu berarti yang terbaik. Tetapi harus diakui bahwa pendapat itulah yang terbaik. Tetapi harus diakui bahwa pendapat-pendapat terakhir dari ahli dalam bidang yang sama lebih dapat diandalkan, karena autoritas-autoritas semacam itu memperoleh kesempatan yang paling baik untuk membandingkan semua pendapat sebelumnya, dengan segala kebaikan dan keburukannya atau kelemahannya, sehingga dapat mencetuskan pendapat yang lebih baik.



KARANGAN


Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami
KARANGAN ILMIAH
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
  
Ciri – Ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b. komponen dan substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. sikap penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
d. penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
  1. Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
  2. Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
  3. Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
  4. Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
  5. Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
  6. Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
  7. Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam – macam karangan ilmiah
Ada berbagai macam karngan ilmiah, berikut diantaranya :
  • Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
  •  Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
  •  Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
  • Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
  • Surat pembacaadalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
  •  Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.

KARANGAN NON-ILMIAH
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah
  • ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  • fakta yang disimpulkan subyektif,
  • gaya bahasa konotatif dan populer,
  • tidak memuat hipotesis,
  • penyajian dibarengi dengan sejarah,
  • bersifat imajinatif,
  • situasi didramatisir,
  • bersifat persuasif.
  • tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah
  • Dongeng
  • Cerpen
  • Novel
  • Drama
  • roman.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Pertama
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
(1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
(2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
(3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
(4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

KARANGAN ILMIAH POPULER

 
Jenis karangan ini bersifat informatif, pemberitahuan tentang sesuatu pengetahuan yang ditujukan bagi masyarakat umum dan bertujuan untuk menambah atau meningkatkan pemahaman masyarakat. Sehingga tidak harus dipenuhi teori-teori dan kaidah-kaidah ilmiah.

            Dalam menyajikan karangan ilmiah populer itu, penulis sebaiknya tidak memandang tinggi atau rendah tingkat pengetahuan pembacanya. Karena karangan ilmiah populer bersifat umum dengan menguraikan fakta-faktanya yang saling berkaitan sesuai dengan tema pokok atau gagasan inti yang hendak disampaikan dalam bahasa yang sederhana, ringkas, padat, dan jelas. Kata-kata teknis sebaiknya diganti dngan kata yang lebih umum, kecuali yang belum ada padanannya dengan diberi keterangan tentang arti kata/istilah tersebut. Boleh juga menggunakan gambar, tabel, diagram, foto, dan sebagainya.

            Cara penuturannya boleh bercerita (naratif) yaitu memakai kerangka waktu, melukiskan (deskriptif) yaitu memakai kerangka tempat, memaparkan (eksposisi) yaitu memakai kerangka susunan intrinsik atau unsur-unsurnya, dan membahas (argumentatif) yaitu memaparkan ditambah dengan penilaian kita agar dapat diterima atau disetujui oleh pembaca.

            Gerak penulisannya juga dapat dipilih oleh penulis, yakni gerakan ke dalam (deduksi) yang berangkat dari hal-hal umum menuju ke hal-hal khusus, gerakan ke luar (induksi) yang berangkat dari hal-hal khusus menuju ke hal-hal umum, atau gerakan menyilang (zig-zag) yaitu dengan membandingkan atau membedakan hal yang satu dengan hal lainnya.

            Menulis karangan ilmiah populer sesungguhnya intinya sederhana saja: menguasai ilmu pengetahuan dan menguasai bahasa! Maka usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk menjadi penulis karangan ilmiah popular yang bermutu juga sebenarnya sederhana saja.

            Pertama, adalah membaca dan membaca. Kita perlu membaca secara teratur dan terus-menerus tentang apa saja, terutama yang menjadi pusat minat kita. Hanya dengan membaca, kita akan memiliki berbagai ide atau gagasan atau buah pikir baru. Membaca ibarat makanan penuh nutrisi. Tidak membaca berarti kekurangan gizi. Seperti orang busung lapar, cuma perutnya saja yang bengkak sedangkan otaknya mengecil.

            Kedua, mempelajari berbagai teknik menulis sekaligus mempertinggi kemampuan berbahasa yang memadai melalui penguasaan kosakata yang luas. Sehingga kegiatan menulis dapat dilakukan secara benar, terarah, dan tanpa keraguan. Ini tentu masih berkaitan dengan kegiatan membaca, yakni membaca buku-buku teoretik mengenai teknik menulis, membaca karangan orang lain dan mempelajari kekuatan tekniknya. Tentu saja ketika kita menulis seluruh hal itu tidak lagi kita ingat-ingat, tapi telah menjadi “pengetahuan yang kita miliki”. Ibarat naik sepeda motor: starter dan meluncur begitu saja.



            Ketiga, membina diri terus-menerus untuk berpikir kreatif. Ini artinya selalu berupaya mengolah ide-ide baru yang orisinal, tidak membuntut, menjiplak, atau bahkan mencuri. Dasarnya adalah sikap keterbukaan, mau melakukan observasi atau pengamatan, menyerap pengetahuan dan pengalaman orang lain, serta tentu saja membaca (wuah, lagi-lagi membaca!) referensi seperti kamus, buku, kliping, dan sebagainya. Dengan begitu, kreatifitas kita akan senantiasa mekar. Tidak layu, kering, kemudian mati.

            Keempat, mendisiplinkan diri untuk membagi waktu secara teratur (berlatih) menulis karangan-karangan baru, merevisi atau memperbaiki karangan yang dirasa belum sempurna. Juga menulis ulang satu sampai beberapa kali gagasan yang sama secara berbeda. Pembagian waktu tersebut tidak perlu dijadwal ketat setiap hari. Tapi kita tahu betul kapan waktu yang luang, enak, dan leluasa untuk menulis karangan di antara kegiatan lain. Dalam hal ini, menulis diary (catatan harian) juga sangat bermanfaat sebagai proses berlatih menulis.

Referensi         
http://nabella2326.blogspot.com/2012/06/karangan-ilmiah-populer.html
http://lailamaharani.blogspot.com/2012/10/karangan-ilmiah.html
http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/
http://wikipedia.com 
http://google.co.id 
http://storyofalonelyguys.blogspot.com/2012/03/tugas-1-bahasa-indonesia-2-definisi.html