BUDAYA
Apa itu budaya??
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan dan karya seni. Bahasa. Budaya juga merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Pengaruh kebudayaan pada masyarakat
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Maka dapat disimpulkan maka kebudayaan sangat berpengaruh terhadap masyarakat karena kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Faktor yang melatarbelakangi lahirnya kebudayaan
Faktor utama yang melatar belakangi lahirnya budaya dan kebudayaan adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusianya, baik kebutuhan sandang, pangan serta papan, yag kesemuanya itu bertujuan untuk mempertahankan serta melestarikan kehidupaannya. Pada dasarnya kebutuhan tersebut secara garis besar dikelompokan menjadi dua, yaitu kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan – kebutuhan tersebut tentunya sangat kondidional dan ditunjang pula oleh faktor lain, seperti letak geografis atau alam, cara mereka memperoleh makanan dan tidak luput pula terjadinya proses pembelajaran yang dialami dan dilaluinya. lahirnya suatu kebudayaan atau budaya dapat dikatakan sama dengan lahirnya atau pertama kali manusia itu diciptakan. Lahirnya suatu kebudayaan tentunya tidak semerta – merta begitu saja terjadi tanpa adanya suatu proses dari hidup dan kehidupan yang dijalani oleh manusianya. Pada dasarnya kebudayaan lahir karena manusia memiliki kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Dan kebutuhan manusia itu selalu berubah – ubah atau bersifat temporer sehingga terjadi perkembangan didalamnya. Dengan kata lain bahwa kebutuhan hidup akan selalu disesuaikan dengan apa yang mereka perlukan. Begitupula kebudayaan, Pada dasarnya kebudayaan tidak diam, tetapi kebudayaan pun melakukan perubahan – perubahan dan selalu berevolusi yang dikenal dengan evolusi budaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan bukanlah merupakan suatu warisan biologis, tetapi kebudayaan adalah hasil dari kepandaian yang diwarisi oleh masyarakat atau orang pendahulu atau sebelum kita memlalui komusikasi, baik melalui simbol, ucapan hingga pernyataan sikap yang melahirkan tumpukan – tumpukan adat istiadat, norma yang mengikat, aturan sosial dan sebagainya yang beregenerasi dari generasi ke generasi hingga saat ini.
Contoh Kebudayaan Di Daerah Bangka
Selain pantai, Bangka juga dikenal dengan keragaman budayanya. Dalam perkembangannya, latarbelakang masyarakat Bangka yang sebagian besar nelayan itu, ternyata turut mempengaruhi pertumbuhan kebudayaan lokal. Meski saat ini pola hidup masyarakat Bangka telah mulai bergeser,kebudayaan local yang mengandung unsur nelayan masih tetap kental mewarnai sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Paling tidak saat ini ada dua event budaya besar yang berhubungan dengan nelayan, yakni, upacara rebo kasan dan buang jong. Selain itu ada ritual-ritual budaya yang dipengaruhi unsur religi, sementara pertunjukan kesenian Barongsai mewakili kebudayaanmasyarakat pendatang (Tionghoa)Tapi diantara banyak ritual budaya diBangka, upacara sepintu sedulang boleh jadi memiliki makna yang khusus. Inilah ritual yang menggambarkan persatuan masyarakat Bangka.Sepintu Sedulang Kata sepintu sedulang adalah semboyan dan motto masyarakat Bangka yang bermakna adanya persatuan dan kesatuan sertagotong royong. Ritual ini adalah satu kegiatan penduduk pulau Bangka pada waktu pesta kampong membawa dulang berisi makanan untuk dimakan tamu tau siapa saja di balai adat.Dari ritual ini, tercermin betapa masyarakat Bangka menjujung tinggi rasa persatuan dan kesatuan serta gotong royong, bukan hanya dilaksanakan penduduk setempat melainkan juga dengan para pendatang. Jiwa gotong royong masyarakat Bangka cukup tinggi. Warga masyarakat akan mengulurkan tangannya membantu jika ada anggota warganya memerlukanya. Semua ini berjalan dengan dilandasi jiwa Sepintu Sedulang. Jiwa ini dapat disaksikan, misalnya pada saat panen lada, acara-acara adat, peringatan hari-hari besarkeagamaan, perkawianan dan kematian. Acara ini lebih dikenal dengan sebutan “Nganggung”, yaitu kegiatan setiap rumah mengantarkan makanan dengan menggunakan dulang, yakni baki bulat besar. Rebo Kasan Inilah upacara yang sudah menjaditradisi bagi masyarakat Bangka khususnya nelayan. Upacara ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari bala (bencana) sebelum mereka turun ke laut untuk mencari ikan.Upacara ini biasa dilakukan di daerah dari harapan para nelayan agar hasil tangkapan ikan mereka melimpah. Buang Joang Mirip dengan upacara Rebo Kesan,upacara Buang Joang juga dilakukan masyarakat nelayan sebelum pergike laut. Dalam ritual ini para nelayan menyampaikan permohonan dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar saat mencari ikan tidak mengalami musibah atau terkena bencana dilaut, serta semoga mendapatkan penghasilan ikan yang banyak. Upacara ini bisa dilakukan oleh masyarakat di pantai Belimbing daerah Bakit Jebus. Ceriak Nerang Upacara ini biasanya dilakukan setelah panen padi, sebagai puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi berkah dan rezeki pada umatnya. Perang Ketupat Bagi masyarakat Bangka, khususnyamasyarakat Tempilang, upacara inidiadakan pada bulan Sya'ban(perhitungan tahun hijriah) untuk menyambut datangnya bulanRamadhan umat Islam. Acara ini dilaksanakan di Pantai Pasir Kuning, Kecamatan Tempilang. Barongsai Seperti di tanah leluhurnya,China,pertunjukan kesenian Barongsai dipulau Bangka juga selalu menarik minat pengunjung. Kendati merupakan budaya import,masyarakat Bangka telah menganggap Barongsai sebagaibudaya mereka. Seperti halnyakebudayaan-kebudayaan lokalnya. Selain itun ada upacara Mandi Belimau, Upacara mandi belimau ini merupakan tradisi yang sudah jadi turun temurun di masyarakat dusun Limbung desa Jada Bahri dan Desa Kimak, Kecamatan Merawang,Kabupaten Bangka. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang biasanya dilaksanakan seminggu sebelum awal puasa. Upacara adat mandi belimau di laksanakan di pinggir sungai Limbung. Menurut pemaham mereka, melalui upacara Mandi Belimau ini, maka segala apa yang kita inginkan dan apa yang kita doakan akan terkabul asalkan sesuai dengan tata cara yang ditentukan. Itulah contoh-contoh budaya yang terdapat di daerah Bangka.