PERILAKU
KONSUMEN (PENDAHULUAN)
NAMA : INEU
MAELANI
NPM : 13210547
KELAS : 3EA21
JUDUL : MEMAHAMI
PERILAKU KONSUMEN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Para produsen
selalu berusaha memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimana mereka
berperilaku, bertindak, dan berpikir. Walaupun para konsumen memiliki berbagai
macam perbedaan, namun mereka juga memiliki banyak kesamaan. Misalnya, semua
konsumen membutuhkan kebutuhan biologis, seperti pangan, udara, air, tempat
tinggal, dan pakaian. Kebutuhan selanjutnya dibentuk dan dipengaruhi oleh
lingkungan dan budaya dimana konsumen tinggal, oleh pendidikan dan pengalaman
yang diperoleh konsumen. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan
konsumen atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan
baik.
Tujuan dari pemasaran adalah untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari
pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu,
kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan
mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka.
Pemahaman akan perilaku
konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk
merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat
perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke
dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan
publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat
merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga
adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu
penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen atau perilaku
konsumen dalam menghadapi sesuatu, produsen dapat menyebarkan ide untuk
memasarkan produknya dengan lebih cepat dan
efektif.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penulisan ini adalah untuk:
1. Memberi pemahaman tentang pengertian perilaku konsumen
2. Memberi pemahaman tentang ciri-ciri perilaku konsumen
3. Memberi pemahaman mengenai
cakupan ilmu perilaku konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian konsumen menurut beberapa ahli :
·
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku
konsumen diartikan “…. Those actions directly
involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services,
including the decision processes that precede and follow this action” (p.3).
·
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat
secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
·
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study
of the
buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of
goods, services, experiences, and ideas”
·
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001).
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001).
·
Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan
perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran,
perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
·
Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan
perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi
(Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas
yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan
dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan,
dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
2.2 Sifat dan Tipe perilaku konsumen
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian
Menurut Wilkie (1990),
tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi
merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap
suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana
yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu
melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang
menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori
produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage
(Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian
berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan
melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi
bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan
proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Sifat dari perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer Behavior Is
Dynamic
Perilaku konsumen
dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap
individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu
berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan
strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi
dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan
tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan
inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
2. Consumer Behavior
Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen
terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta
lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi
tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi
konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen
melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan
sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2
bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang
konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang
konsumen.
A.
Individual Determinants of Consumer Behavior
1.
Demografis, psikografis, dan kepribadian
Demografis berhubungan
dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan
penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk
bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi.
Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005).
Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya
Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005).
Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya
.
2. Motivasi konsumen
2. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan
mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan
motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan
kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan
penggunaan suatu produk.
3. Pengetahuan konsumen
Pengetahuan konsumen dapat
diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang
relevan dengan pembelian produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan
organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi
kesehatan, dan lain-lain.
4. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
Intensi adalah pendapat
subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa
jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang
akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang
sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan
sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang
akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk
melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat
dalam aktifitas konsumsi.
Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari
pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari
pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
B. Environmental Influences on Consumer Behavior
1. Budaya, etnisitas, dan kelas social
Budaya adalah kumpulan
nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk
berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu
lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material yang
memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan
membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide,
tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik. Material
komponen terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer, gedung, peralatan, dan
lain-lain.
Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosial.
2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.
Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosial.
2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga
Secara ilmiah keluarga
dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan.
Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak
berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah
tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak
mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan
lain-lain.
3. Kelompok dan pengaruh personal
3. Kelompok dan pengaruh personal
Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok social
2.3 Aspek-aspek perilaku Konsumtif
Berbicara mengenai konsumtif
berarti tidak lepas dari masalah proses keputusan pembelian. Menurut Assuari
(1987) tingkat keinginan seseorang menempati tingkat yang paling tinggi dalam
pembelian.Keinginan untuk mengkonsumsi barang bisa terjadi karena pembeli ingin
tampak berbeda dari yang lain, kebanggaan karena penampilan pribadinya (pride of
personal appearance), dan pencapaian status sosial (social achievement).
Kemudian Assuari (1987), menambahkan bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi
karena:
a.Pembeli ingin tampak berbeda
dari yang lain
Remaja
melakukan pembelian dengan maksud untuk menunjukkan bahwa dirinya berbeda
dengan yang lain.
b. Kebanggaan karena penampilan dirinya
Seseorang membeli sesuatu
didasarkan pada kebutuhan untuk memamerkan dirinya.
c. Ikut-ikutan
Seseorang melakukan tindakan
pembelian hanya untuk meniru orang lain atau kelompoknya dan mengikuti mode
yang sedang beredar.
d. Menarik perhatian dari orang lain
Pembelian dilakukan karena
seseorang ingin menarik perhatian dari orang lain, dengan cara menggunakan
barang bermerk dan semacamnya, sehingga ada sesuatu yang mendorong orang untuk
membeli suatu produk tanpa pertimbangan yang baik ataupun rasional.
Stanton (1996) mengatakan bahwa
ada kekuatan-kekuatan psikologis yang mempengaruhi peerilaku konsumtif, yaitu:
a. Pengalaman belajar (Learning Experience)
Sebagai faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang, belajar (learning) dapat didefenisikan sebagai
perubahan-perubahan perilaku yang disebabkan oleh pengalaman-pengalaman masa
lalu. Kunci untuk memahami perilaku membeli pada dewasa muda terletak pada kemampuan
menginterpretasikan dam meramalkan proses belajar konsumen, dimana belajar
adalah perubahan-perubahan perilaku yang disebabkan oleh pengalaman-pengalaman
masa lalu.
b. Kepribadian (personality)
Kepribadian didefenisikan
sebagai pola ciri-ciri seseorang yang menjadi faktor penentu dalam perilaku
responnya.Secara umum, ciri-ciri kepribadian (personality traits) konsumen
mempengaruhi persepsi dan perilaku membeli.
Sikap dapat didefenisikan sebagai evaluasi kognitif seseorang yang berlangsung terus-menerus, perasaan emosionalnya, atau kecondongannya bertindak (actiontendencies) kearah sasaran atau gagasan tertentu. Sikap mencakup sekaligus proses berpikir dan perasaan emosi, masing-masing memilki bobotnya sendiri. Sikap dan keyakinan saling mempengaruhi satu sama lain. Keduanya merefleksikan pertimbangan nilai dan perasaan negatif atau positif terhadap suatu produk, jasa atau merk.Sikap dan keyakinan merupakan daya yang kuat dan langsung mempengaruhi persepsi serta perilaku membeli konsumen.Sikap mempunyai pengaruh penting terhadap persepsi konsumen melalui penyaringan ketat pada setiap rangsangan (stimuli) yang bertentangan dengan sikap. Sikap juga dapat menyimpangkan persepsi terhadap pesan dan mempengaruhi kadar penyimpangannya.
Berbagai studi berpendapat bahwa ada suatu hubungan erat antara sikap dan keputusan dalam membeli konsumen, khususnya dalam hal penyeleksian merk dan jenis produk.Secara umum sikap dibentuk oleh informasi yang diperoleh seseorang (1) melalui pengalaman masa lalunya dengan produk atau gagasan, atau (2) melalui hubungan kelompok acuan mereka (keluarga, kelompok sosial, kerabat kerja dan lain sebagainya).
Sikap dapat didefenisikan sebagai evaluasi kognitif seseorang yang berlangsung terus-menerus, perasaan emosionalnya, atau kecondongannya bertindak (actiontendencies) kearah sasaran atau gagasan tertentu. Sikap mencakup sekaligus proses berpikir dan perasaan emosi, masing-masing memilki bobotnya sendiri. Sikap dan keyakinan saling mempengaruhi satu sama lain. Keduanya merefleksikan pertimbangan nilai dan perasaan negatif atau positif terhadap suatu produk, jasa atau merk.Sikap dan keyakinan merupakan daya yang kuat dan langsung mempengaruhi persepsi serta perilaku membeli konsumen.Sikap mempunyai pengaruh penting terhadap persepsi konsumen melalui penyaringan ketat pada setiap rangsangan (stimuli) yang bertentangan dengan sikap. Sikap juga dapat menyimpangkan persepsi terhadap pesan dan mempengaruhi kadar penyimpangannya.
Berbagai studi berpendapat bahwa ada suatu hubungan erat antara sikap dan keputusan dalam membeli konsumen, khususnya dalam hal penyeleksian merk dan jenis produk.Secara umum sikap dibentuk oleh informasi yang diperoleh seseorang (1) melalui pengalaman masa lalunya dengan produk atau gagasan, atau (2) melalui hubungan kelompok acuan mereka (keluarga, kelompok sosial, kerabat kerja dan lain sebagainya).
Perubahan sikap (attitude change) yang mempengaruhi pemasaran berarti: bagaimana sebuah perusahaan menciptakan suatu situasi dimana para konsumen mempunyai persepsi bahwa kebutuhan-kebutuhan mereka dapat dipenuhi oleh merk. Seorang pemasar mempunyai dua pilihan yaitu: (1) merubah sikap konsumen agar bisa sesuai dengan produknya, atau (2) menentukan apakah sikap para konsumen dan kemudian merubah produknya agar sesuai dengan sikap itu. Biasanya lebih mudah merubah produk daripada merubah sikap konsumen.
c. Konsep diri (self concept)
Konsep diri bisa dikatakan
sebagai citra diri (self image). Citra diri (self image) adalah cara seseorang
memandang diri kita sendiri. Pada waktu yang bersamaan, ia juga menganggap
orang lain mempunyai gambaran yang sama tentang dirinya. Biasanya orang memilih
suatu produk dan merk sesuai dengan konsep dirinya.
Faktor harga seringkali memainkan pengaruh yang sangat penting, sehingga umumnya wanita tertarik jika ada penjual khusus seperti merk atau produk yang membuat wanita spontan untuk membeli terus menerus.Hal ini sebagai akibat dalam pengalamannya dengan produk
Faktor harga seringkali memainkan pengaruh yang sangat penting, sehingga umumnya wanita tertarik jika ada penjual khusus seperti merk atau produk yang membuat wanita spontan untuk membeli terus menerus.Hal ini sebagai akibat dalam pengalamannya dengan produk
.
Tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen (Sutisna, 2003)
a. Konsumen individual
Tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen (Sutisna, 2003)
a. Konsumen individual
Artinya, pilihan untuk membeli suatu produk dengan merk tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen
b. Lingkungan yang mempengaruhi konsumen
Pilihan-pilihan konsumen terhadap merk
dipengaruhi oleh lingkungan.
c. Stimuli pemasaran disebut juga strategi pemasaran
Pemasar berusaha mempengaruhi
konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan
sebagainya agar konsumen bersedia memilih merk yang ditawarkan.
Kesimpulan yang dapat diambil
dari faktor-faktor tersebut bahwa keinginan seseorang untuk membeli berasal
dari kebutuhan individu itu sendiri yang dibentuk dari faktor lingkungan serta
pengaruh dari dampak promosi yang ditawarkan.
2.4 Ilmu Lain Yang Memberikan
Konstribusi Dalam Studi Perilaku Konsumen.
Perilaku konsumen merupakan ilmu yang relative baru
dibandingkan ilmu yang lain. Ilmu ini berkembang ketika konsep pemasaran banyak
diterapkan di perusahaan-perusahaan. Kompelksnya perilaku konsumen dan perlunya
memahami konsumen mendorong ilmu ini dalam berkembangnya memerlukan ilmu-ilmu
lain yang terkait yang memungkinkannya mampu menjelaskan perilaku konsumen
dengan lebih baik. Ilmu lain yang telah memberikan sumbangan pemikiran bagi
studi perilaku konsumen antara lain :
- Sosiologi : memberikan sumbangan dalam mempelajari kekuatan social yang mempengaruhi konsumen, seperti konsep struktur social, keluarga, kelas social, etnis, gender dan gaya hidup yang dapat mempengaruhi perilaku individu maupaun kelompok.
- Antropologi : Memahami fenomena konsumen ritual, mitos, symbol dan aspek budaya lainnya.
- Ekonomi : membantu dalam memberikan pemahaman tentang keterkaitan antara kebijakan harga dengan respon perilaku konsumen serta adanya perbedaan perilaku konsumen.
- Psikiologi : memahami proses psikiologi yang sifatnya belajar, sikap dan dinamika kelompok yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen.
- Model Perilaku Konsumen
Dalam perilaku konsumen ada beberapa model yang
dapat digunakan sebagi acuan. Kotler dan Amstrong (2006) mengemukakan model
perilaku konsumen sebagai berikut : Stimuli dari luar terdiri atas 2 macam
yaitu stimuli pemasaran dan stimuli lain-lain. Stimuli pemasaran meliputi 4
unsur bauran pemasaran yaitu : produk, harga, distribusi dan promosi. Sedangkan
stimulasi lain terdiri atas keadaan ekonomi, teknologi, politik dan kebudayaan.
Kotak hitam pembeli ini terdiri atas 2 komponen, bagian pertama adalah
karakteristik pembeli yang meliputi faktor budaya, social, personal dan
psychological yang mempunyai pengaruh utama bagaiman seorang pembeli bereaksi
terhadap rangsangan tersebut dan bagian kedua adalah proses yang mempengaruhi
hasil keputusan.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
yang selanjutnya akan menentukan respon konsumen. Pertama adalah konsumen itu
sendiri. Ada 2 unsur dari konsumen itu sendiri yang berpengaruh terhadap
pengembilan keputusan yaitu pikiran konsumen yang meliputi kebutuhan atau
motivasi, persepsi, sikap dan karakteristik konsumen yang meliputi demografi,
gaya hidup dan kepribadian konsumen. Faktor kedua adalah pengaruh lingkungan
yang terdiri atas nilai budaya, pengaruh sub dan lintas budaya, kelas social,
face to face group dan situasi lain yang menentukan.
Faktor lingkungan ini melalui komunikasi akan
menyediakan informasi yang dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
konsumen.
B.Proses
Pengambilan Keputusan.
Menurut tujuan pembeliannya, konsumen dapat
dikelompokan menjadi konsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas
individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah
konsumen organisasional yang terdiri atas organisasi, pemakai industry,
pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk
memperoleh laba atau kesejahteraan anggotanya.
Umumnya ada lima peranan yang terlibat, Kelima
peranan tersebut meliputi :
- Pemrakarsa (initiator) : orang yang pertama kali menyarankan ide untuk membeli suatu barang atau jasa.
- Pembawa pengaruh (influencer) : orang yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.
- Pengambilan keputusan (decider) : orang yang menentukan keputusan pembelian.
- Pembeli (buyer) : orang yang melakukan pembelian secara nyata.
- Pemakai (user) : orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
Dilihat dari proses pengambilan keputusan, Proses
keputusan pembelian sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan ada pula yang
kompleks. Assel membagi dalam 2 dimensi yaitu tingkat pengambilan keputusan dan
derajat keterlibatan saat membeli.
Pada dimensi pertama konsumen dibedakan berdasarkan
tingkat pengambilan keputusan. Dimensi kedua konsumen dibedakan berdasarkan
tingkat keterlibatan saat pemilihan suatu merk. Pada saat itu konsumen tidak
jarang terlibat terlalu dalam, hal ini dapat terjadi karena :
- Produk amat penting bagi konsumen sebab image pribadi dari konsumen terkait dengan produk.
- Adanya keterkaitan secara terus menerus dengan konsumen.
- Mengandung resiko yang cukup tinggi.
- Pertimbangan emosional.
- Pengaruh dari norma group.
Pengambilan keputusan sebagai proses penting yang
mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting untuk di pahami pemasar. Dalam
proses pengambilan keputusan ada tiga tahapan proses yang dilakukan yakni tahap
pengakuan adanya kebutuhan (konsumen merasakan adanya kebutuhan), usaha
pencarian informasi sebelum membeli dan penilaian terhadap alternative.
Kedua kekuatan eksternal tersebut akan mempengaruhi
proses pengambilan keputusan. Diantaranya adalah :
- Mengenali kebutuhan
- Mencari Informasi
- Mengevaluasi alternative
- Mengambil keputusan
- Evaluasi Paskapembelian
Salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku konsumen
juga akan diuraikan bagaimana cara pengukuran yang dapat dilakukan oleh
pemasar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
- Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting karena akan membantu perusahaan dalam menciptakan nilai unggul dari produk atau jasa yang ditawarkan dan menyusun strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat memuaskan konsumen.
- Perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakannya sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang dan jasa yang nantinya akan di konsumsi.
- Mempelajari perilaku konsumen akan bermanfaat bagi konsumen agar menjadi konsumen yang bijak, dan bagi pemasar akan sangat bermanfaat dalam mengenali kebutuhan dan keinginan guna menyusun strategi pemasaran.
- Perilaku konsumen merupakan fenomena yang kompleks dan multidimensional, karena itu akan menjadi lebih mudah memahaminya jika ditunjang oleh pengetahuan yang cukup dibidang lain, seperti psikiologi, sosiologi, antropologi, ekonomi yang dapat membantu menjelaskan kompleksitas perilaku individu dan kelompok dalam pembelian.
- Proses pengambilan keputusan sebagai aktivitas penting dalam perilaku konsumen perlu dipahami untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat yang mampu mempengaruhi setiap tahapan proses pengambilan keputusan yang berlangsung.
PERTEMUAN MINGGU KE-2
JUDUL : SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang
selalu mengalami perubahan yang terjadi
setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena
itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan
perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi
pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi
pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa
yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluan pada
beberapa sasaran pasar. Latar
belakang pentingnya segmentasi bagi perusahaan disebabkan antara lain karena
segmentasi memungkinkan perusahaan lebih terfokus dalam mengalokasi sumber
daya. Kedua, segmentasi merupakan basis untuk menentukan komponen-komponen
strategi, taktik dan value secara keseluruhan. Segmentasi yang disertai dengan
pemilihan target market akan memberikan suatu acuan dan basis bagi penentuan
positioning. Ketiga segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
pesaing, Karena konsumen yang terlalu
heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi
segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai
sasaran
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penulisan
ini adalah untuk:
1. Memberi pemahaman tentang segmentasi pasar
2. Memberi pemahaman tentang analisis perubahan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Segmentasi Pasar
Segmentasi
pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi bagian/bagian
atau irisan/irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang
sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran. Sementara ada pendapat yang menuturkan bahwa
Segmentasi merupakan unsur pertama strategi. Menurut Hermawan Kartajaya dkk
(2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar
secara kreatif’. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta
memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Segmentasi memungkinkan
pemasar menghindari persaingan langsung. Ini dimungkinkan karena mereka bisa
“tampil beda” dengan kompetitornya, melalui perbedaan harga, corak, kemasan,
daya tarik promosi, cara distribusi dan service memadai.
Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan
dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang
menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat
memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu
diperlukan segmentasi pasar. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut
memiliki peran penting karena beberapa alasan yaitu pemfokusan aloksai sumber
daya manusia, penetuan komponen strategi.
2.2 Tujuan Segmentasi Pasar
1.
Memudahkan Pembedaan Pasar:
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya
haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan
pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit
untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam hal ini
perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen
sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih
mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.
2.
Perbaikan Pelayanan
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu
menginginkan empat hal penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang
terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu. Dari
keempat hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak
konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang
menjadi nomor dua dibanding pelayanan.
3.
Strategi lebih terarah
Dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen maka
strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun
marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan
promosinya sehingga menjadi lebih tajam.
2.3
Basis Segmentasi Pasar
Pasar dapat dibagi ke dalam berbagai basis, dan
pasar industri dibagi secara berbeda dari pasar konsumen, seperti yang
digambarkan di bawah ini.
a. Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi untuk pasar retail (konsumer) dapat
dipetakan menjadi sbb :
• Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
• Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
• Segmentasi demografis berdasarkan pada
variabel-variabel seperti usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,
dan status keluarga.
• Segmentasi psikografis berdasarkan pada
variabel-variabel seperti nilai, sikap, dan gaya hidup.
• Segmentasi behavioral berdasarkan pada
variabel-variabel seperti laju dan pola penggunaan, sensitivitas harga,
kesetiaan akan brand, dan benefit seeker.
b.
Segmentasi Pasar Perusahaan
Sementara untuk pasar perusahaan (business
segment), segmentasi dapat dibedakan :
• Segmentasi geografis – berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional
• Segmentasi geografis – berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional
• Jenis pelanggan - berdasarkan pada faktor-faktor
seperti ukuran organisasi, industrinya, posisi dalam value chain dan lain-lain.
• Perilaku pembeli – berdasarkan pada faktor-faktor
seperti kesetiaan terhadap produk, pola penggunaan, dan ukuran pesanan.
2.4
Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola
segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
• Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang
menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan.
• Diffused
preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen
memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang
ditawarkan
• Clustered
preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen
memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki
kesamaan preferensi
2.5
Pendekatan Segmentasi
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003)
mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu
:
• Static Atribut Segmentation
• Static Atribut Segmentation
Static Atribut Segmentation mengelompokkan pasar
berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan
perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi
dan demografi.
• Dynamic Atribut Segmentation
Dynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar
berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan
karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan
behavioral.
• Individual Segmentation
Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas
unit terkecil atau individu.
2.6
Target Pasar
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat
mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih
satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu
segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa
diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi
resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk
memilih.
2. Selective Specialization
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa
segmen. Segmen yang dipilih
mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing
segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk
menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi
perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization
Product Specialization maksudnya perusahaan
berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun
resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan
produknya atau keterlambatan perubahan.
4. Market Specialization
4. Market Specialization
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan
memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan
timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian.
5. Full Market Coverage
5. Full Market Coverage
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan
berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya
perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar
dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada
tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya
perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila
dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya
berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing
cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh
Segmentasi
- Analisis Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived)
sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan (Amir, 2005). Kotler .(2000) mengatakan bahwa
kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
antara kinerja produk yang ia rasakan dengan harapannya. Dari berbagai pendapat
di atas dapat disimpulkan definisi kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja .produk yang dia rasakan dengan
harapannya.
- Komponen Kepuasan Konsumen
Menurut Giese &
Cote (2000) sekalipun banyak definisi kepuasan konsumen, namun secara umum
tetap mengarah kepada tiga komponen utama, yaitu:
- Respon : Tipe dan intensitas
Kepuasan konsumen merupakan respon emosional dan juga kognitif. Intesitas
responnya mulai dari sangat puas dan menyukai produk sampai sikap yang apatis
terhadap produk tertentu.
- Fokus
Fokus pada performansi objek disesuaikan pada beberapa standar. Nilai
standar ini secara langsung berhubungan dengan produk, konsumsi, keputusan
berbelanja, penjual dan toko.
- Waktu respon
Respon terjadi pada waktu tertentu, antara lain : setelah konsumsi, setelah
pemilihan produk atau jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif. Durasi kepuasan
mengarah kepada berapa lama respn kepuasan itu berakhir.
b.
Jenis Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional,
a. Kepuasan Fungsional,
Merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau
pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
c.
Kepuasan Psikologikal,
Merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang
bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang
sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah.
B.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk
menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari
laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil
kinerja perseroan.
1. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
1. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan
penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan
semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi.
Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk
memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
2.
Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core
Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda
melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah
pemborosan sumberdaya
3.
Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam
organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia,
semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan
organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang
efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
4.
Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang
cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi
Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa
sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk
mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih
profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas
perusahaan Anda.
5.
Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih
rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi
organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan,
maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi
organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah
maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan
kinerja.
C.
Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi
beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus
dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan
menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara
konseptual dan memberikan.
3.2
Analisis Perubahan
A.
Analisis Konsumen
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana
konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan
seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan
Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk
memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri
ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu
yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media
massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi
Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian
mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3.Evaluasi
Alternatif
Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap
berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia
peroleh.
4.
Keputusan Pembelian
Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu
dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian
Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen
setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa.
B.
Analisis
Kebijakan Konsumen
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat
dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development).
Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang
akan datang. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan,
sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau
perumusan kebijakan yang baru. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis
kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian
penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah
diterapkan. Tindakan- tindakan kebijakan sosial adalah:
·
Penelitian
dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang
dilakukan.
·
Orientasi
nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial
tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
·
Pertimbangan
politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
C.
Perubahan Struktur Pasar
1.
Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika
jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan
mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
2.
Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah
produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana
konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang
lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng,
pulpen, buku, dan sebagainya
3.
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan
pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
4.
Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar
konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti
microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api
(perumka), dan lain sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Salah satu alasan perusahaan melakukan segmentasi untuk
meningkatkan efektivitas strategi pemasaran yang telah disusun, serta lebih
terarah dan sumber daya perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Segmentasi yang berorientasi pada peningkatan pemasaran akan memberikan
keuntungan bagi pebisnis dan pelanggan, yaitu:
1.
Menyediakan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik
Produsen dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
pelanggan yang bervariasi dengan menggunakan pola berbeda, insentif dan
kegiatan promosi yang bebeda pada setiap segmen yang dituju..
2.
Meningkatkan pendapatan
Lebih sulit bagi produsen untuk menaikkan harga
pada seluruh pasar. Kecuali jika produsen mengelompokkan segmen premium yang
akan menerima harga yang lebih mahal. Dengan segmentasi perusahaan mengetahui
pasar mana yang berpotensi dapat meningkatkan pendapatannya lebih besar.
3.
Peluang untuk tumbuh
Dengan segmentasi pasar organisasi dapat
menciptakan ‘niche product’ yang akan menarik konsumen lain untuk mencoba dan
kemudian membeli produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.co.id