Kamis, 06 Juni 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA 2

Ayo Berwirausaha Sejak Muda

 Ineu Maelani      (13210547)

Wirausahawan di Indonesia saat ini menurut saya belum  terlalu banyak jumlahnya. Kebanyakan beranggapan bahwa berwirausaha itu sulit, harus tahan banting, kerja keras, dan harus mempunyai tekad baja, serta modal tentunya. Oleh karena itu kebanyakan masyarakat Indonesia menjadi karyawan di suatu perusahaan. Sebenarnya berwirausaha tidak harus dimulai dengan modal yang besar, dengan usaha kecil-kecilan pun jika serius dan konsisten lama kelamaan akan berkembang dan dapat dijadikan sebuah mata pencaharian (pekerjaan). Misal saya sebagai seorang mahasiswa jika ingin mencoba berwirausaha bisa mencoba untuk berjual pulsa. Hanya bermodal handphone yang notabene hampir semua orang memiliknya dan deposit minimal Rp 100.000 kita sudah bisa untuk bisnis pulsa.  Yang nantinya bisa ditawarkan pertama pada teman-teman sekelas kita dan lama-kelamaan dari mulut ke mulut bisnis pulsa kita di ketahui oleh kelas lain dan seiring berjalannya waktu seisi kampus mengetahui bahwa kita jual pulsa. Bayangkan penghasilan yang kita dapatkan ? Wah pasti lumayan buat uang jajan hehehe….
Dibawah ini merupakan  5 Tips Sukses Berwirausaha yang diambil dari berbagai sumber  semoga bermanfaat buat sobat muda

1. Memilih usaha yang tepat. 
Dalam membuka usaha, Anda harus bisa memperkirakan usaha apa yang tepat untuk daerah di sekitar Anda. Caranya, kenali kebutuhan di sekitar Anda lewat banyak bertanya dan nguping, lalu jejaki apakah Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga bersaing. Misalnya, jika ada banyak kantor di sekitar tempat usaha Anda yang membutuhkan katering, Anda bisa membuka bisnis katering.

2. Pelayanan ramah. 
Jika Anda memutuskan untuk membuka usaha dibidang jasa atau jualan, maka prioritaskan pelayanan yang baik. Apalagi jika usaha kamu ini baru dimulai, menciptakan kesan yang ramah menjadi hal yang penting. Pelayanan yang ramah kepada konsumen akan mendorong konsumen menjadi langganan tetap untuk usaha Anda.

3. Persiapkan modal cadangan. 
Setelah Anda mendirikan usaha, sebaiknya sisakan modal untuk menjadi modal cadangan. Biasanya usaha yang baru berdiri tidak banyak dikenal orang sehingga masih sedikit orang yang akan datang ke tempat usaha Anda. Jadi meski usaha Anda sepi, usaha Anda akan tetap bisa berjalan dengan menggunakan modal cadangan itu.

4. Promosi. 
Agar usaha Anda cepat maju dan banyak dikenal orang. Sebaiknya promosikan usaha Anda dengan baik. Misalnya, bisa menggunakan selebaran, pasang iklan di koran atau bahkan iklan di televisi.

5. Jangan mudah menyerah. 
Menjalankan suatu usaha tidak akan semudah membalik telapak tangan. Musibah atau cobaan tentu akan selalu ada. Karenanya diperlukan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah. Tetaplah berpikir positif dan yakin bahwa usaha yang Anda jalankan pasti berhasil.

Itu merupakan contoh kecil yang membuktikan bahwa sebenarnya berwirausaha tidak lah sulit. Sulit jika tidak dicoba. Ada pepatah yang mengatakan “jika kita bergaul dengan tukang minyak wangi kita akan tertular wanginya” nah  jika kita ingin  menjadi wirausahawan  bergaullah dengan wirausahawan, sharing pengalaman darinya minta lah pendapat buat usaha kita. Bisa juga membaca buku-buku tentang motivasi untuk berwirausaha, ikuti seminar tentang wirausaha itu semua akan menambah wawasan dan menambah semangat kita untuk berwirausaha. Apalagi umur kita masih muda, masih banyak kesempatan dan masih banyak hal-hal baru yang bisa kita coba.. Selain itu dengan berwirausaha kita akan dikenal dan mepunyai banyak relasi. Seperti diketahui relasi yang banyak merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam berwirausaha. Sukses di usia muda itu bisa kita raih dan kebutuhan finansialpun akan kita dapatkan. Jadi siapa yang ingin sukses di usia muda ? Berwirausaha jawabannya    
                            

Sumber :http://bloggerinspiratif.blogspot.com/2012/05/5-tips-sukses     berwirausaha.html

BAGIAN-BAGIAN SURAT RESMI (TUGAS SOFTSKIL BAHASA INDONESIA 2 )



 BAGIAN-BAGIAN SURAT RESMI

Nama Kelompok :


2. Ineu Maelani    (13210547)

1)      Kepala atau kop surat
Kepala surat umumnya mencantumkan identitas lembaga organisasi yang terdiri atas:
a. Logo atau lambang lembaga atau perusahaan, organisasi
b. Nama lembaga
c. Alamat lembaga
d. Nomor telepon, teleks, faximile.
Khusus untuk surat perusahaan dapat ditambahkan macam usaha, bidang kegiatan, nomor izin usaha.
Fungsi kepala surat:
a. Mengetahui nama dan alamat kantor lembaga
b. Menginformasikan bidang usaha, jenis kegiatan
c. Alat promosi.


2) Nomor surat
Surat resmi yang mewakili suatu organisasi, lembaga atau perusahaan pada umumnya menggunakan nomor dan kode tertentu.
Penomoran surat itu berguna untuk:
a. Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukan
b. Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaan
c. Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
d. Penunjukkan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Secara umum rangkaian nomor surat terdiri atas nomor urut, kode, bulan, dan tahun pembuatan surat. Nomor urut menggunakan angka Arab, kode bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun ditulis utuh dan dapat
ditulis dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya, yaitu:
a) Diletakkan disebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal
b) Diletakkan dibawah judul untuk surat berjudul


3) Tanggal penulisan surat
Cara penulisan tanggal untuk surat pribadi atau yang berasal dari perorangan, tanggal sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau nama kota pengirim surat. Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu mencantumkan alamat atau nama kota, karena hal itu sudah tercantum dalam kepala surat. Penulisan tanggal selalu diikuti dengan nama bulan dan tahun.
4) Lampiran yang disertakan
Pengiriman surat yang disertai lampiran dokumen disebut dalam isi surat. Penulisannya dibawah nomor surat disebutkan jumlah lembar, eksemplar atau cukup satu berkas. Penulisan jumlah ditulis dengan huruf kalau jumlah kurang dari sepuluh.
5) Hal atau perihal
Hal atau perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca tentang pokok dalam surat. Hal atau perihal sama dengan judul pada surat berjudul. Beberapa hal teknik penulisan yang harus diperhatikan :
a. Hal atau perihal tidak ditulis dengan huruf kapital keseluruhannya, kecuali untuk judul surat berjudul
b. Hal ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama kata utamanya. Kata tugas ditulis dengan huruf kecil
c. Pada akhir perihal tidak menggunakan tanda titik karena perihal bukan kalimat
6) Alamat tujuan
Alamat tujuan terdapat dalam dua tempat. Pertama, ditulis disampul surat. Kedua, alamat yang ditulis pada lembar kertas surat. Alamat yang ditulis pada sampul biasanya harus lengkap. Sedangkan pada lembar kertas surat dapat tidak selengkap alamat yang tertulis pada sampul. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan adalah:
a. Kata kepada tidak wajib dipakai, karena mengandung unsur kemubaziran
b. Ungkapan ”Yang terhormat” atau singkatannya ”Yth.” dipakai untuk :
1) Menghormati orang atau pihak yang dikirim surat. Misalnya atasan, teman, kolega atau relasi kerja.
2) Menghormati pihak yang dituju dalam kedudukannya sebagai pejabat suatu lembaga, organisasi atau perusahaan. Ungkapan ”Yang terhormat” atau ”Yth.” tidak perlu dipakai apabila alamat yang dituju tidak menyebutkan nama atau jabatan seseorang.
c. Sebutan ”Bapak”, ”Ibu”, atau ”Sdr.” hanya dipergunakan apabila diikuti nama orang. Kata-kata sebutan tersebut tidak perlu digunakan apabila pihak yang dituju adalah lembaga atau jabatan tertentu.
Contoh 1)
Yth. Direktur Astri Budi Luhur
Jalan Cileduk Raya, Petukangan Utara
Jakarta Selatan
Contoh 2)
Yth. Ibu H. Siti Aisyiah, S.H.
Wakil Ketua Pimpinan Pusat Aisyiah
Jalan Menteng Raya No. 62
Jakarta Pusat
Contoh 3)
PT Global Sarana Komputindo
Jalan Pemuda No. 55
Medan 15320
Sumatera Utara
d. Pada akhir setiap baris, termasuk baris terakhir tidak diperlukan tanda titik, kecuali apabila digunakan singkatan.
e. Tanda-tanda baca, seperti garis bawah, huruf kapital yang mencolok, yang tidak bermanfaat sebaiknya tidak digunakan.
f. Kode pos sangat dianjurkan untuk ditulis karena akan membantu petugas pos dalam mengirimkan surat tersebut (terutama bila dikirimkan melalui Perum Pos dan Giro).
7) Salam Pembuka
Salam pembuka berguna untuk menbuka pembicaraan dalam surat secara adab. Akan tetapi, surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun tidaklah salah. Biasanya salam pembuka digunakan untuk surat-surat yang
berisi berita.
8) Isi Surat
Sebagaimana karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga bagian penting, yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup
a. Bagian Pembuka
Bagian pembuka berguna sebagai pengantar bagi pembaca untuk segera mengetahui berita pokok yang akan disampaikan melalui surat tersebut. Dalam bagian pembuka sudah harus disebutkan inti masalah yang akan disampaikan kepada pihak yang dimaksud.
b. Bagian Inti
Bagian inti surat adalah bagian yang berisi maksud utama pengiriman surat. Kecuali surat pengantar, maksud utama pengiriman surat yang sudah disinggung pada bagian pembuka ditegaskan kembali atau dijelaskan lebih lanjut pada bagian inti.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih. Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin disampaikan melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya singkat, tegas, dan tidak perlu berbasa-basi secara berlebihan.
9) Salam Penutup
Salam penutup digunakan untuk menambah kesantunan dalam berkomunikasi. Walaupun salam penutup ini sangat baik digunakan, tetapi tidaklah berarti semua surat wajib menggunakan salam penutup. Salam penutup hanya digunakan dalam surat-surat berita.
10) Tanda Tangan dan Nama Penanggung Jawab
Dalam korespondensi Indonesia, penanda tangan surat adalah orang yang namanya tercantum dalam surat itu. Pencantuman nama seseorang dan hak untuk menandatanganinya tentu didasarkan atas kewenangannya dan jabatannya. Apabila penanda tangan surat itu diwakilkan kepada orang lain, maka harus disebutkan sebagai atas nama dan nama penanda tangan ditulis jelas di bawahnya. Tidak boleh nama yang tercantum lain dengan penandatangannya.
11) Tembusan
Tembusan digunakan bila ada pihak lain yang dianggap perlu mengetahui isi surat tersebut.

http://kanayasalitaareamuda.blogspot.com/2012/05/bagian-bagian-surat.html