Ibarat sebuah rumah, Kalimantan barat bisa diumpamakan sebagai sebuah serambi. Sebab posisinya langsung bersebelahan dengan Negara tetangga Malaysia. Dengan posisi geografis seperti itu mestinya pemerintah pusat harus lebih serius memperhatikan kondisi infrastruktur disana. Pembangunan infrastruktur di Kalimantan barat utamanya jalan perbatasan sampai saat ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Padahal keberadaan jalan tersebut memiliki peran penting, bukan saja terhadap aspek pertahanan dan keamanan Negara, namun juga terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Infrastruktur jalan diwilayah tersebut sangat parah. Hal ini tentu jelas memepengaruhi jalur transportasi.
Menurut Bambang Widianto, Ketua LPJK Daerah Kalimantan Barat, warga Kalimantan barat selama ini membandingkan dengan kondisi jalan di Malaysia, yang jaraknya sangat dekat dengan tempat dimana mereka tinggal. Kondisi jalan di Malaysia begitu bagus, kontras sekali dengan kondisi jalan didaerahnya. “Akhirnya banyak warga disana yang menggeser patok-patok perbatasan negara, berharap agar diakui sebagai warga Negara Malaysia. Fenomena seperti ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan. Menurut Prof. DR. Danang Parikesit, staff ahli pekerjaan umum mengutarakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan jalan di Malaysia begitu bagus adalah masalah anggaran. “Anggaran yang dikucurkan oleh Malaysia untuk pembangunan infrastruktur jalan disana sangat besar. Jauh sekali bila dibandingkan dengan anggaran kita. Oleh karena itu untuk membuka jalur baru maupun memperbaiki jalan yang rusak didaerah perbatasan, anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Persoalannya Menurut Bambang, dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah sangat minim, sebab Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimiliki juga kecil. Melihat permasalahan seperti itu diharapakan kepada pemerintah pusat untuk lebih serius memperhatikan infrastruktur disana agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar